Cek Selalu Kondisi Kabel dan Busi Mobil

Mobil Wow, November 2014

Saat melakukan perawatan berkala mobil jangan pernah melewatkan pengecekan busi dan kabelnya. Sebab, dua komponen ini penting bagi mesin.

Di balik bonnet mobil tersimpan mesin, dan di tempat itu terlihat berbagai macam kabel, salah satunya adalah kabel busi. Kabel busi ini terlihat seperti kabel biasa namun kabel busi ini juga memiliki peran penting. Sebab, fungsinya untuk mengantarkan energi listrik dari baterai (12 volt) ke busi lalu busi memercikan api ke ruang bakar yang telah terkompresi campuran bensin dan udara.

94b-busi

Dengan adanya percikan tersebut, maka detonasi dalam ruang silinder pun terjadi untuk menghasilkan daya yang menggerakkan roda. Dengan kalimat lain, sehat atau tidaknya busi dan kabel, berpengaruh pada kinerja mesin.

Perlu diketahui, menurut Taqwa Suryo Swasono, kepala mekanik dari Garden Speed Motorsport di bilangan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, menuturkan, dalam jangka waktu tertentu busi bisa mengalami penurunan performa akibat penumpukan endapan (kotoran) yang menutupi elektroda (ujung percikan api).

Penumpukan kotoran ini dapat menyebabkan pembakaran pada ruang bakar menjadi terganggu. Gejala yang ditimbulkan akibat performa busi mobil yang kurang baik adalah mesin tidak stabil, saat pedal gas diinjak mesin terdengar tersendat-sendat lalu kemudian mesinnya mati dan sulit untuk dihidupkan kembali (di starter).

94a-busi

Untuk itu, perlu juga memerhatikan kondisi busi dan kabelnya agar performa mobil tetap berjalan sempurna. Khususnya Anda para pemilik dan pengguna mobil keluaran lawas harus lebih sering mengecek dua komponen tadi. Karena apapun tipe busi dan kabel yang digunakan ada batasannya.

Biasanya, mobil keluaran terbaru (produksi 2000-an keatas) kini dilengkapi dengan busi tipe iridium ataupun platinum, busi jenis ini mampu bertahan hingga jarak pemakaian sekitar 100 sampai 240 ribu kilometer sedangkan mobil lama (1990-an kebawah) menggunakan busi konvensional yang mencatatkan jarak tempuh 10 sampai 60 ribu kilometer.

Walau demikian terkadang masalah pada mobil terjadi kapan dan dimana saja. Nah, jika mendapati problem seperti gejala mesin mulai mbrebet, sulit untuk starter, kondisi mesin idle terdengar sedikit kasar dan lalu menekan pedal gas setengah dan disambut dengan suara letupan dari lubang knalpot, bisa jadi kabel busi ada yang bocor atau busi sudah mulai aus dan terbentuk celah lebar. Ini berarti, jarak elektroda tengah busi dengan ground lebih jauh sehingga menyulitkan terjadi loncatan bunga api pada busi tersebut.

Untuk itu Anda perlu mengganti kabel busi dengan satu set yang baru. Jika perlu sekalian dengan businya. Kedua komponen tersebut dapat dibeli di dealer resmi penjual mobil atau menyambangi sentra onderdil terdekat di kota Anda. Harganya bervariasi satu set kabel busi standar dibanderol berkisar Rp 200 hingga Rp 700 ribuan sedangkan produk aftermarket atau racing seperti BlueThunder harganya mencapai Rp 1 jutaan.

94c-busi

Sebelum memutuskan membeli salah satunya, pilihlah sesuai kebutuhan.