Cara Memilih Shockbreaker yang Bagus dan Tepat

Auto Glestradio, Mei 2014

Shokbreaker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Pemilihansuspensi kendaraan yang tepat akan meningkatkan faktor safety dan kenyamanan, meski sisi kestabilan juga harus dipertimbangkan terutama untuk kendaraan jenis MPV atau sedan.

92a-shock

Kapan suspensi perlu diganti ?
Bila kinerja sokbreker dirasa mulai melemah atau usia telah mencapai 3 – 5 tahun/lebih dari 60.000 km. Agar tetap nyaman dan aman, shockbreaker yang sudah tak berfungsi harus segera diganti. Penggantian tak selalu didasarkan pada faktor masa pakai kendaraan saja. Tapi bisa saja terindikasi dari kondisi ban. Jika ban mengalami kebotakan yang tak merata, maka mungkin shockbreaker sudah tak berfungsi lagi.

Ciri yang dapat langsung dirasakan :
Ketika ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau polisi tidur. Hal ini menandakan kinerja sokbreker telah mulai melemah.
Ada rembesan cairan oli pada sil di sokbreker, sehingga tekanan pun menurun drastis.
Mengeluarkan bunyi ‘bletak’ atau tumbukan antar komponen di dalam sokbreker itu sendiri.

Shokbreaker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Bila mobil mengayun berlebih saat menabrak lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil. Juga keausan ban menjadi tidak merata karena permukan ban tidak menerima beban secara merata.

Shockbreaker oli dan gas.
Kedua jenis ini memiliki karakter yang berbeda.
Jenis oli memiliki kecenderungan berkarakter nyaman ketimbang jenis gas. Tipe gas pun tidak serta merta berisikan gas 100%. Peran oli sebagai pelumas pun tetap dibutuhkan.

Cara mengetahui sokbreker jenis oli atau gas adalah dengan menekannya. Jika sokbreker jenis oli, maka batang sokbreker tidak akan kembali terangkat ke posisi semula. Begitu juga sebaliknya.
Jika setelah ditekan sokbreker naik keatas dengan sendirinya maka sokbreker tersebut berjenis gas.

Sokbreker tipe double action atau single action.

Tipe double action cukup mempengaruhi kinerja sokbreker ke sisi negatif. Dimana peran sokbreker lebih kepada menjaga kecepatan saat kembali ke posisi semula atau rebound.

Cara mengecek tipe shock double atau single :
Posisikan sokbreker pada posisi tegak lurus.
Mainkan sokbreker tekan kebawah dan tarik keatas sebanyak 2 kali.
Kemudian pada saat posisi sokbreker diatas .. tekan sokbreker kebawah secara mendadak dan perhatikan apa yang terjadi.
Bila sokbreker menahan/anda tidak mampu menekannya kebawah secara mendadak maka bisa dikatakan sokbreker tersebut memiliki double action.
Sedangkan bila pada saat anda menekan kebawah sokbreker terasa los, tanpa tahanan, maka sokbreker tersebut dikategorikan sebagai single action (single action nahan naek keatas)

“Double atau single action hanya merupakan perbandingan persentase antara saat compress dan rebound. Bila single action memiliki perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya. Semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke atas atau kembali ke posisi semula,” tutur Taqwa SS, tuner Garden Speed ini.

92b-shock

Desain sokbreker

Terbagi menjadi dua model yaitu mono tube atau twin tube.

Twin Tube.
Mayoritas produsen mobil yang mengedepankan kenyamanan dan durability yang tinggi, tentu twin tube menjadi pilihannya. Dengan karakter tidak linear, membuat kenyamanan berkendara saat diisi oleh sedikit penumpang atau bermuatan penuh akan terjaga. Sebab, semakin sokbreker ditekan, maka tingkat kekerasannya akan semakin tinggi.

Model mono tube
Dimana tekanan akan tetap sama ketika sokbreker di tekan habis sekalipun. Plus, kekuatan berkat model dua tabung ketimbang single tabung dalam menahan bobot kendaraan.